Istilah web statis dan web dinamis. sebenarya Apa perbedaan antara keduanya? Di sini akan dibahas secara singkat saja.
Interaksi Antara Pengunjung Dgn Pemilik Web
Dalam
web desian statis tidak dimungkinkan terjadinya interaksi antara
pengunjung dgn pemilik web. Sementara dalam web dinamis terdapat
interaksi antara pengunjung dgn pemilik web seperti memberikan komentar,
transaksi online, forum dll
Adanya script language yg digunakan
Web desain statis hanya menggunakan HTML saja, sedangkan web dinamis menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP atau ASP.
Penggunaan database
Web
statis tidak menggunakan database karena tidak ada data yg perlu
disimpan dan diproses. Sedangkan web dinamis menggunakan database
seperti mysql, oracle, dll utk menyimpan dan memproses data.
Content
Content
dalam web desain statis hanya diberikan oleh pemilik web dan jarang
diupdate, sementara content dalam web dinamis bisa berasal dari
pengunjung dan lebih sering diupdate. Content dalam web dinamis bisa
diambil dari database sehigga isinya pun bisa berbeda-beda walaupun kita
membuka web desain yg sama.
Contoh
Contoh
web statis adalah web yg berisi profil perusahaan. Di sana hanya ada
beberapa halaman saja dan contentnya hampir tidak pernah berubah
karena content langsung diletakkan dalam file HTML saja.
Contoh
web dinamis adalah blog, portal berita, social networking. Lihat saja
isi web tersebut, isinya selalu diupdate oleh pemiliknya. Bahkan utk
social networking selalu update tiap detik
Perbedaan Antara Website Statis dan Website Dinamis (Static Vs Dynamic Site)
ika kita menganalisa berdasarkan perubahan kontennya, website terbagi kedalam dua kategori:
- Website Statis – Static Website
- Website Dinamis – Dynamic Site
Website Statis – Static Website
Website statis adalah website yang kontennya statis / tidak berubah-rubah. Website statis ini persis seperti brosur. Bedanya, brosur di cetak dan disebarkan, sedangkan website statis di host dan diakses melalui internet.Sekali website statis di online kan di internet, umumnya jarang sekali website tersebut merubah kontennya. Seringkali website statis ini disusun dari html polos yang antar halamannya dihubungkan dengan hyperlink di tanpa pemrograman disisi server karena tujuannya adalah ‘sebatas’ menampilkan informasi di internet.
Aplikasi dari website statis sering kali kita temukan di website company profile, personal profile, website penawaran produk, dan semua website yang bertujuan melakukan komunikasi satu arah dari pemilik website ke pengunjung tanpa diperlukan interaksi.
Website Dinamis – Dynamic Site
Website dinamis adalah website yang kontennya berubah – rubah. Aplikasi dari website dinamis ini sering kali kita temukan di internet dewasa ini: Portal berita, blog, situs social networking, dll.Website dinamis selalu memiliki program yang bekerja di sisi server karena dalam rentang waktu tertentu konten dari website tersebut berubah. Jadi, salah satu ciri dari website dinamis adalah adanya program yang berjalan disisi server untuk memanage perubahan data yang ditampilkan oleh website dinamis tersebut.
Hubungan antara website statis / dinamis dan blogging?
Pertanyaan bagus. Blog, pada umumnya dewasa ini merupakan website dinamis. Kita dengan mudahnya menambah konten pada blog kan? Cukup masuk ke dashboard, tulis, dan publish.Sekarang kita telah pahami bahwa blog merupakan website dinamis. Maka dari itu, ada satu konsep lagi yang kita pahami juga: Ada pemrograman disisi server yang kita gunakan untuk mengelola data yang ditampilkan di blog kita. Nah, hal ini membawa kita pada satu konsep lain: Content Management System.
Pemahaman mengenai website statis / dinamis merupakan pengantar menuju pemahaman mengenai Content Management System.
Memahami Konsep CMS – Content Management System
Apa itu Content Management System (CMS) ?
Seperti arti harafiahnya, CMS adalah sistem manajemen konten. Bahasa sederhananya: Software yang cukup anda install di server, konfigurasikan, masukkan informasi yang anda ingin tampilkan di website anda ke CMS yang anda install, lalu jadilah website anda.Bahasa teknisnya: Kesatuan program server side dan database yang bertugas mengolah data yang anda input menjadi halaman web (me-manage data yang di input menjadi halaman web. Itulah mengapa namanya CMS)
Kalau anda membaca tulisan saya mengenai internet timeline: Daftar Kronologis Perkembangan Internet, anda akan menyadari bahwa jumlah website (dan blog) semakin hari semakin tumbuh dengan angka yang sangat fantastis (terutama belakangan ini).
Salah satu faktor pendukung hal tersebut adalah adanya Content Management System.
Dengan adanya CMS, tidak hanya geek yang dapat memiliki website. Orang yang tidak mengetahui apa-apa mengenai pemrograman server pun bisa membuat website.
Cukup beli domain, sewa server, install CMS. Tidak mengetahui tahapan installasi CMS? Anda bisa mencari tutorial yang tersebar di world wide web atau meminta tolong customer service tempat anda menyewa server.
Setelah instalasi, atur (konfigurasikan) tampilan website anda, susun struktur halaman website anda, lalu ketikkan informasi yang ingin anda tampilkan di editor WYSIWYG (What You See Is What You Get, tempat mengetikkan data seperti tampilan MS Word. Umumnya CMS memiliki fitur ini), lalu klik publish. Informasi yang anda ketikkan itu kini dapat diakses melalui halaman website anda.
Dimana Saya Bisa Mendapatkan CMS?
Good Question. Setelah mengetahui apa itu CMS dan apa yang anda dapat lakukan dengan CMS, pertanyaan selanjutnya adalah dimana anda bisa dapatkan CMS tersebut.Banyak cara mendapatkan CMS. Ada yang berbayar, ada yang gratis. Dulu sebelum dotcom bubble burst, mungkin orang perlu membayar web developer untuk mendapatkan CMS yang diinginkan untuk website dinamisnya.
Namun zaman berubah. Hari ini anda bisa mendapatkan CMS yang sangat berkualitas secara gratis, atas nama project Open Source. Ada banyak CMS yang bisa anda download dan anda install di server sewaan anda dengan gratis, di dukung oleh komunitas pengguna yang besar.
Beberapa CMS yang dapat anda download dan gunakan secara gratis: Ada Joomla, Drupal, Expression Engine (ini ada versi berbayarnya juga), ZenCart, Textpattern, WordPress, dll. Berapa CMS mengkhususkan diri untuk tujuan spesifik. Seperti ZenCart untuk toko online, dan wordpress untuk blogging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar